Duka di Sibolga: Pemuda Tewas Dikeroyok, Dua Pelaku Ditangkap — SPASI: “Hukum Harus Tegak Tanpa Pandang Bulu”

Sibolga, Sumatera Utara — Rabu, 5 November 2025-sinarraya.co.id Peristiwa tragis mengguncang Kota Sibolga. Seorang pemuda berusia 21 tahun berinisial AR tewas setelah dikeroyok secara sadis di depan Masjid Agung Sibolga, Sabtu (1/11/2025) malam.

Kejadian ini memicu keprihatinan dan kemarahan publik, termasuk dari Solidaritas Pembela Advokat Seluruh Indonesia (SPASI) yang mengecam keras aksi kekerasan tersebut.

Kronologi Kejadian
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, peristiwa bermula dari cekcok kecil antara korban dan sekelompok orang di halaman Masjid Agung Sibolga.

Namun, situasi dengan cepat berubah menjadi pengeroyokan brutal oleh beberapa pelaku.
Korban sempat terjatuh dan mengalami luka parah di kepala dan pelipis akibat pukulan bertubi-tubi.

Warga sekitar yang menyaksikan kejadian tersebut segera membawa korban ke RSUD Sibolga, namun sayang, nyawanya tak tertolong sesaat setelah tiba di rumah sakit.

Polres Sibolga bertindak cepat dengan menangkap dua dari lima pelaku yang diduga terlibat dalam aksi pengeroyokan itu.

Kapolres Sibolga menyatakan, penyelidikan masih berlangsung dan pihaknya tengah memburu pelaku lainnya.

SPASI: Mengecam Keras dan Desak Penegakan Hukum:
Organisasi advokat nasional Solidaritas Pembela Advokat Seluruh Indonesia (SPASI) menyampaikan kecaman keras terhadap aksi kekerasan tersebut.

Ketua Umum SPASI, Jaelani Cristo, S.H., M.H., dalam pernyataan resminya menegaskan bahwa tindakan pengeroyokan di area tempat ibadah merupakan perbuatan yang tidak manusiawi dan mencoreng nilai-nilai kemanusiaan serta keagamaan.

“Kami dari SPASI sangat mengecam keras pembunuhan dan pengeroyokan yang terjadi di Masjid Agung Sibolga. Ini adalah tindakan tidak manusiawi, apalagi terjadi di rumah Allah — tempat suci yang seharusnya menjadi tempat damai dan aman bagi siapa pun,” ujar Jaelani Cristo.

SPASI juga mendesak Kapolres Sibolga untuk bertindak cepat, profesional, dan transparan dalam menangani kasus ini.

“Kami meminta agar seluruh pelaku ditindak tegas tanpa pandang bulu. Tidak boleh ada toleransi bagi kekerasan, apalagi di tempat ibadah,” tegas H. Muhammad Mutasil HB, salah satu pengurus pusat SPASI.

Seruan untuk Pengurus Masjid
Selain mendesak penegakan hukum, SPASI juga menyerukan agar pengurus Masjid Agung Sibolga memperkuat sistem keamanan dan pengawasan di lingkungan masjid.

“Masjid adalah rumah Allah dan rumah umat. Siapa pun berhak datang untuk beribadah tanpa rasa takut. Karena itu, pengurus masjid perlu memiliki manajemen keamanan yang jelas dan bertanggung jawab,” lanjut pernyataan SPASI.

Ajakan untuk Masyarakat:
Tragedi yang menewaskan pemuda 21 tahun ini menjadi peringatan keras bagi masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi atau bertindak main hakim sendiri.

SPASI menegaskan akan terus mengawal proses hukum hingga tuntas dan memastikan keadilan ditegakkan bagi korban serta keluarganya.

“Kami akan terus mengawasi proses penyidikan dan memastikan para pelaku mendapat hukuman yang setimpal. Keadilan harus ditegakkan,” tutup Jaelani Cristo.(*/zir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *