Bangkalan — Kejadian yang tidak diinginkan kembali dipertontonkan oleh RSUD Syamrabu melalui salasatu pegawainya yang dinilai keluarga pasien bersikap arogan saat bertugas memberikan pelayanan pada masyarakat.
Dilansir dari Klikku yang memberitakan peristiwa kejadian cekcok antara keluarga pasien dengan salasatu pegawainya, di ruangan pelayanan RSUD Syamrabu Bangkalan, Jawa Timur.
Disayangkan, gegara MG salasatu oknum pegawainya, RSUD Syamrabu kini pelayanannya kembali dikeluhkan oleh keluarga pasien atas nama Fauzan warga Tanah Merah sebab dinilai selain tidak menerapkan SOP kualitas pelayanan berupa senyum, sapa, salam, juga dinilai arogan saat menanggapi kebutuhan keluarga pasien dalam mendapatkan informasi melalui permintaan koordinasi.
Peristiwa itu disampaikan RB saat momen menjenguk Fauzan pada hari Selasa (10/1) malam yang sedang mendapat perawatan di Ruangan Irna A lantai 2 RSUD Syamrabu.
“Kami berhak mendapatkan pelayanan ideal sesuai SOP yang dimiliki RS sekelas RSUD, namun lagi-lagi nama baik RSUD Syamrabu tercoreng gegara oknum pegawainya yang kurang respek pada atasannya atau pada ibu Nunuk selaku Direktur yang selama ini telah bersusah payah membangun citra yang baik pada publik untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan baik dari sikap para karyawan maupun medisnya serta pengelolaan rumah sakit menuju kian ideal sebagai rumah sakit rujukan bahkan dari kabupaten tetangga,” terang RB yang mengaku masih terngiang dengan sikap arogansi MG oknum pegawai RSUD Syamrabu tersebut.
Dalam peristiwa itu RB juga mengaku telah diancam oleh MG tersebut dengan mencatut anggota polda. “Bahkan dia ngancam saya mas, dia bilang punya orang polda yang akan membelanya, sebab saya dituduh melanggar undang-undang dikarenakan saya memvidio peristiwa itu, waktu itu saya juga telah menyampaikan bahwa saya dari media,” kata RB menambahkan keterangannya.
“Saya tidak menjawab karena anda memvidio dan itu melanggar undang-undang, cara anda salah, bukan pasien anda pengunjung, saya tidak melayani anda titik,” terang RB menirukan penyampaian MG yang dinilai sangat arogan.
Menyikapi kejadian itu Nunuk Direktur RSUD Syamrabu mengaku telah mengetahui dan telah menindaklanjuti peristiwa itu, namun demikian Nunuk belum menyampaikan secara gamblang pembinaan yang dilakukan pada salahsatu pegawainya tersebut. “Sudah kita lakukan TL,” ujar Nunuk menanggapi secara singkat.
(Red)