sinarraya.co.id|Madiun, Miris dan memilukan apa yang dialami Mulyani (22thn). Gadis asal Desa warga dusun Duren desa Duren kecamatan Pilangkenceng kabupaten Madiun ini lumpuh sejak usia 7bln.
Di rumahnya yang sangat sederhana terbuat dari bambu,berlantai tanah, dengan beralas terpal biru Mulyani hanya bisa terbaring tak berdaya bersama orang tuanya selama ini yang hanya mengandalkan hidup dari hasil buruh tani.
Berawal dari info masyarakat terkait kondisi Mulyani,maka awak media Republiknews bergegas ke rumah bapak Suratman 54th orang tua Mulyani yang hanya sebagai buruh tani,warga dusun Duren desa Duren kecamatan Pilangkenceng kabupaten Madiun.
Menurut keterangan Suratman,apa yang dialami anaknya mulai usia 7bln hingga sekarang belum dapat disembuhkan,karena kondisi ekonomi yang terbatas tidak mampu membiayai anaknya berobat, berawal kondisi badan panas tinggi dan mengalami kejang-kejang,lalu dibawah ke mantri desa,atas saran mantri desa anak tersebut harus dirawat inap di rumah sakit,karena pada saat itu kondisi orang tua yang sangat terbatas maka orang tuanya hanya mampu merawat di rumah yang sangat sederhana.
Dari pengakuan Suratmat,kondisi dan kehidupan yang dialami Mulyani dalam kurun puluhan tahun ini,sama sekali belum merasakan sentuhan bantuan apapun baik dari dinas sosial maupun dinas kesehatan.
Bahkan yang lebih miris lagi perangkat desa maupun kades setempat seakan tutup mata dengan kondisi warganya yang sangat memprihatinkan tersebut.
Menurut keterangan Saminem 44thn,ibu kandung Mulyani, yang tiap hari merawat anaknya hanya bisa pasrah dan berdoa serta berharap agar anaknya bisa seperti anak yang lainnya. Keluarga berharap ada Uluran tangan para dermawan ataupun pihak pihak pemerintah yang peduli dengan kondisi anaknya Mulyani. (Tim)
Leave a Reply