Kubu Raya – sinarraya.co.id Ketua Investigasi Lumbung Informasi Rakyat (LIRA), Totas, melontarkan kritik keras terhadap aparat penegak hukum (APH) yang dinilai tutup mata terhadap aktivitas distribusi bawang putih ilegal asal Malaysia di wilayah Kubu Raya, Kalimantan Barat. Praktik ilegal tersebut diduga dikendalikan oleh seorang pengusaha berinisial AR.
Ironisnya, aktivitas tersebut berlangsung di sebuah gudang di Jalan Trans Kalimantan, Kecamatan Ambawang, Kubu Raya—hanya sepelemparan batu dari Mapolres Kubu Raya.
“Ini keterlaluan dan memalukan. Aktivitas ilegal berjalan lancar, tepat di depan markas aparat negara, tapi tak satu pun bergerak. Masa iya cuma jadi penonton? Rakyat butuh aparat yang tegas, bukan yang bisu melihat pelanggaran!” tegas Totas, Selasa (5/8).
Totas menilai pembiaran ini bukan hanya bentuk pelanggaran hukum, tetapi juga tamparan keras terhadap wibawa negara. Ia menduga adanya pembiaran sistematis, bahkan kemungkinan keterlibatan oknum yang membekingi kegiatan ilegal tersebut.
“Kami punya data yang jelas. Barang dari Malaysia itu masuk, dibongkar, disimpan, dan didistribusikan ke berbagai titik. Ini bukan skala kecil, ini terorganisir. Dan semua berlangsung nyaris tanpa hambatan. Kalau seperti ini terus, untuk apa ada aparat?” lanjutnya dengan nada geram.
LIRA, kata Totas, sedang menyiapkan surat resmi yang akan dilayangkan kepada Kapolres Kubu Raya, Bea Cukai, dan sejumlah instansi terkait untuk mendesak tindakan cepat dan transparan.
“Kalau tidak ada tindakan, LIRA akan buka data lebih besar lagi. Kita akan sebut nama-nama dan jejaring yang terlibat. Negara ini bukan milik segelintir mafia. Kami akan lawan!” tegasnya.
Sementara itu, saat tim investigasi media mencoba meminta klarifikasi langsung di lokasi gudang, seorang karyawan yang ditemui enggan memberikan keterangan mendetail.
“Bos lagi di Jawa. Silakan datang besok pagi, ketemu Marwan dari Pasar Tengah. Dia yang bawa surat jalan dan nota,” ujar pria tersebut singkat sambil bergegas meninggalkan lokasi.
Kecurigaan semakin menguat setelah seorang narasumber terpercaya yang enggan disebutkan namanya mengungkap bahwa AR merupakan dalang utama dari aktivitas bongkar muat bawang putih ilegal di gudang tersebut.
“AR itu bos besar bawang ilegal. Gudang yang kalian lihat itu tempat dia beroperasi. Keluar-masuk bawang hampir tiap hari, dan anehnya nggak pernah tersentuh,” ungkapnya.
Kini publik menanti langkah konkret dari aparat penegak hukum. Apakah mereka akan bertindak tegas dan menindak para pelaku? Ataukah praktik haram ini akan terus dibiarkan, berlindung di balik kekuasaan dan permainan uang?
(Redaksi)(timred)